Skip to main content

Review ASUS Fonepad 7 FE170CG

Hai sobat, sekian lama sibuk kita kembali bertemu lagi bersamaan dengan artikel ini, yuk mengenal ASUS Fonepad 7 (FE170CG). :D

Cerita awalnya 2 minggu yg lalu karna sedikit ada uang lebih (arti "sedikit" = ngepres) saya memberanikan diri membeli Tab ini, melihat rekomendasi yg saya dapatkan dari internet maupun hati nurani saya, yang saya pikirkan adalah "Saya ingin gadget mumpuni dalam segi performa, harga murah, hardware bagus tapi merk yg lumayan famous, apa yang saya dapat dengan budget hanya 1,5jt?" ternyata ASUS Fonepad 7 (FE170CG) lah jawaban saya, berikut review dari saya setelah menjajal tab ini:



Body :
- Pilihan warnanya ciamik gan seperti zengpong 456, ada merah, biru, hitam, putih,
- Bevel atau tepian samping layar tidak terlalu lebar, lumayan
- Dimensi 192 x 110 x 10.7 mm, ketebalannya pas ga terlalu tipis ga terlalu tebal, keren
- Berat 290g, ga terlalu berat nyaman di bawa
- Posisi Speaker di atas depan, agak bingung kalau posisi landscape :D mungkin kalau di bawah juga ada speaker seperti fonepad 7 pendahulunya keren, hasil suara bagus sudah pakai Sonic Master 
- Battery tanam, ga bisa di copot casingnya gan harus di bawa ke service center kalau rusak,
- Slot dualsim micro, dan microSD di samping kiri

Performa :
- CPU Intel® Atom™ Multi-Core Processor 1.2 GHz Hyper Threading ( Multi-core sama dengan quadcore gan ) Chipset Intel Atom Z2520,
kayanya ini yang masih jadi masalah para oprekers (sebutan untuk orang yang suka ngoprek-ngoprek :D) termasuk saya, sampai saya menulis artikel ini masih belum ada yg bisa rooting tab ini, lalu untuk meninstall apk+cache dari game crack diluar playstore misalnya : androidmob (kebanyakan ARM7) pun ga bisa, sudah saya coba GTA SA, dan MC3 forced close, padahal di hp lancar :'(.
- RAM 1GB, menurut ane sangat cukup untuk multitasking gan, lancar kalau cuma gila sosmed :P
- GPU PowerVR SGX544, untuk game 3D lancar jaya, ada lag tapi sedikit bila setting game tampilan di high.
- OS Jellybean 4.3 upgradeable to Kitkat. Dukungan dari empunya vendor termasuk yg saya recommend, kebanyakan vendor lain bisa mengeluarkan gadget murah ya termasuk karena dukungannya yang kurang gan.
- Battery 4000mAh, Awet bgt 2 hari ga ngecas penggunaan normal (browsing, chat, sosmed) untuk game ya termasuk awet :)

Kamera:
- Belakang 2MP, depan VGA. autofocus. Jangan terlalu banyak berharap dengan kamera ini ya gan. (Saya oke2 aja karena saya bukan orang yang suka foto narsis, dan narsis upload di sosmed :P ). Tapi keren juga kok autofocus dan fitur kamera lainnya seperti All smile, HDR, Smartremove, Rewind Time, (fitur aplikasi kamera keluarga Zenfone)

Display :
- Resolusi 600 x 1024 pixels, 7.0 inches (~170 ppi pixel density) capasitive touchscreen, standar lah ya,
- Layar ga meninggalkan bekas sidik jari (tau deh istilahnya apa), tapi mending di kasih screenguard biar awet

Memory :
- Internal 8gb, Ram 1gb
- MicroSD, upto 64gb

Koneksi:
- Dualsim 2G (GSM 850 / 900 / 1800 / 1900), 3G (HSDPA 850 / 900 / 1900 / 2100)
- GPRS, EDGE, HSDPA, 42 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps
- Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi hotspot
- Bluetooth v4.0
- MicroUSB v2.0


Oh iya tak kalah penting, Tab ini support USB OTG(on the go), istilah gampangya bisa buka flashdisk, pakai mouse & keyboard usb, serta joystick. Baru kemarin saya coba pakai Stick PS2 saya pakai konverter ke usb, lalu kabel usb otg ke tab,, ribet ya? nanti kita jelaskan diartikel selanjutnya "Setting joystick usb di android" . Sementara Main PSP di android dulu lah, sambil nunggu game2 hd selain dari playstore bisa diinstall apk+cachenya :(

Itulah review dari saya sendiri
Overall gadget ini sangat cukup bagus untuk pemakaian sehari-hari, browsing, chat, game 3d, office, tapi maaf untuk para pecinta foto narsis dan selfiesukaesih kurang cocok :D

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menginstall Arduino Uno di Linux Ubuntu

Sebelumnya saya pernah bercerita tentang membuat arduino uno sendiri atau menggunakan minimum system untuk low budget :D. Alhamdulillah akhirnya sekarang saya memiliki arduino uno sendiri, setelah di hadiahi oleh kang Sucipto yang baik :D. Oke kali saya akan menceritakan pengalaman saya menggunakan arduino di linux Ubuntu. Keunggulan arduino Uno adalah praktis, dan sudah ada regulator tegangan, serta dapat di monitoring dengan serial monitor. sedangkan Minimum system kita masih sedikit ribet dengan perkabelan, tidak ada regulator tegangan, tidak bisa diserial monitor, kecuali harus memprogram menggunakan alat tambahan USBasp atau USB to UART(USB to TTL). Walaupun begitu, pengalaman menggunakan minimum system tentu sangat penting bagi kita, akhirnya kita lebih paham dari dasar microcontroller dan cara kerja dari arduino sendiri. Serta nanti nya pada fase produksi. Biaya produksi akan lebih tertekan menggunakan minimum system daripada harus membeli arduino uno untuk set...

Cara Membuat Launcher Aplikasi di Ubuntu

Jika kita menginstall suatu aplikasi di Ubuntu menggunakan software center atau via ppa, secara otomatis Launcher aplikasi tersebut akan ditambahkan pada menu utama Applications . Namun kelemahan dari Software Center atau PPA terkadang aplikasi yang kita install adalah bukan versi terbaru ( biasanya versi lama tergantung repository), lalu akhirnya demi menginstall aplikasi terupdate terbaru kita harus mendownload paket aplikasi terbaru secara manual (biasanya compressed file berformat .zip, .tar.gz, .tar.bz2, .tar, dll. ) yang harus kita extract terlebih dahulu. Dan setiap kali menjalankan suatu aplikasi kita harus secara manual mengakses folder file kemudian menjalankan file programnya. (Huft, sangat melelahkan bukan? -_-' ) Lalu bagaimanakah cara membuat shortcut aplikasi agar muncul di menu utama? Layaknya aplikasi dari Software Center. Sebenarnya cukup simple namun sangat bermanfaat :D. Caranya buatlah file berekstensi .desktop di dalam folder /usr/share/applica...

Mengatasi Eclipse Eror di Elementary OS

Pada artikel yang singkat kali ini, saya akan berbagi masalah yang saya temui ketika saya sedang menginstal Eclipse (software IDE untuk koding pemrograman Java) di sistem linux Elementary OS. Jadi bermula ketika setiap saat saya menjalankan eclipse, sistem Elementary OS menjadi sangat lambat dan freeze, sampai akhirnya sistem saya shutdown secara paksa dengan tombol power. Saya penasaran kenapa dengan eclipse yang saya install ini, padahal rencananya saya ingin melanjutkan belajar java. Sempat beberapa hari saya biarkan, tidak menggunakan eclipse lagi karena sebelumya saya telah bermigrasi ke Android Studio untuk pemrograman Android. Hingga terbesit untuk mencari solusinya di mbah Google, akhirnya ketemu juga di forum coding, forum yang penuh pertanyaan dimana otak sudah stack .yah http://stackoverflow.com :D Pertanyaan yang diajukan tepat sekali dengan masalah yang saya alami, ada jawaban dari salahsatu user yang ternyata dapat mengatasi problem ini. Namun sayangnya jawaban t...