Skip to main content

5 Software Video Editor Terbaik di 2017 untuk Linux

Jika kita membahas software video editor tentu kita sudah tidak asing lagi dengan nama Movie Maker, iMovie, Premiere, serta After Effect. Nama-nama diatas adalah software editing video berbayar yang paling umum di gunakan di dunia dalam hal ini pada sistem Windows dan OSX.
Sebagai pengguna linux tentu kita menginginkan juga software video editor terbaik di perangkat linux sebagai alternatif software diatas.

Berikut ini 5 Sofware Video Editor Terbaik 2017 di Linux

1.Kdenlive

Kdenlive adalah free opensource video editing software dari KDE yang menyediakan fitur dual video monitors, multi-track timeline, daftar clip , layout yang dapat di kustom sesuai kebutuhan, efek-efek dasar, dan efek transisi video dasar.

Kdenlive support cukup banyak format file dari (Raw dan AVI DV editing), Mpeg2, mpeg4 and h264 AVCHD , rekaman high resolution seperti HDV and AVCHD camcorders, Professional camcorders, XDCAM-HD™ streams, IMX™ (D10) streams, DVCAM (D10) , DVCAM, DVCPRO™, DVCPRO50™ streams serta DNxHD™ streams.

Kita bisa menginstall kdenlive via terminal dengan command
sudo apt-get install kdenlive
Atau pun juga dari software center dengan keyword Kdenlive


2. OpenShot

Openshot adalah pilihan kedua kita dalam daftar. Dengan Openshot kita bisa membuat video dengan berbagai transisi, dan efek, mengatur audio level, dan tentunya support untuk format dan codec yang banyak / umum digunakan.
Kita dapat juga mengexport hasil video ke DVD, Youtube, Vimeo, XBOX 360, dan format-format yang umum. Penggunaan Openshot lebih mudah dibanding menggunakan Kdenlive, jadi untuk kalian yang ingin video editor yang simple OpenShot merupakan pilihan terbaik di linux :)

Untuk mengginstall Openshot ketikan di terminal command berikut:
sudo apt-get install openshot

3. Flowblade Movie Editor

Flowblade Movie Editor merupakan free opensoure video editor dengan userinterface dan penampilan yang modern. Ditulis menggunakan bahasa pemrograman python, dan didesain untuk kecepatan dan presisi. Saat ini Flowblade Movie Editor fokus hanya untuk linux dan platform opensource lainnya. Jadi belum ada versi untuk Windows dan OSX

Untuk menginstall Flowblade, ketikan di terminal :
sudo apt-get install flowblade


4. Lightworks

Jika kalian mencari video editor yang kaya fitur, Lightworks lah jawabannya. Lightworks adalah profesional crossplatform opensource software, tersedia untuk Linux, Windows dan OSX.

Lightworks pernah mendapat penghargaan sebagai NLE (Non Linear Editing) Video Software yang support video hingga resolusi 4k.

Lightworks memiliki 2 versi yaitu Lightworks Free dan Lightworks Pro. Dimana Versi Free Lightworks tidak support untuk video HD dengan resolusi 4k, bluray, dan export ke codec H.264/MP4, sedangkan yang Pro bisa untuk hal tersebut.

Untuk installasi lightworks : Download Lightworks di sini

5. Blender

Blender merupakan professional free opensource 3D software, yang memiliki segudang fitur termasuk Video Editing. Wow!

Video Editor di Blender support untuk banyak format serta kaya fitur antara lain:
- Live preview, luma waveform, chroma vectorscope dan histogram displays
- Audio mixing, syncing, scrubbing and waveform visualization
- Up to 32 slots untuk menambah klip video, images, audio, scenes, masks dan efek
- Speed control, adjustment layers, transitions, keyframes, filters dan banyak lagi

Untuk menginstall Blender ikuti halaman Download Blender berikut

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menginstall Arduino Uno di Linux Ubuntu

Sebelumnya saya pernah bercerita tentang membuat arduino uno sendiri atau menggunakan minimum system untuk low budget :D. Alhamdulillah akhirnya sekarang saya memiliki arduino uno sendiri, setelah di hadiahi oleh kang Sucipto yang baik :D. Oke kali saya akan menceritakan pengalaman saya menggunakan arduino di linux Ubuntu. Keunggulan arduino Uno adalah praktis, dan sudah ada regulator tegangan, serta dapat di monitoring dengan serial monitor. sedangkan Minimum system kita masih sedikit ribet dengan perkabelan, tidak ada regulator tegangan, tidak bisa diserial monitor, kecuali harus memprogram menggunakan alat tambahan USBasp atau USB to UART(USB to TTL). Walaupun begitu, pengalaman menggunakan minimum system tentu sangat penting bagi kita, akhirnya kita lebih paham dari dasar microcontroller dan cara kerja dari arduino sendiri. Serta nanti nya pada fase produksi. Biaya produksi akan lebih tertekan menggunakan minimum system daripada harus membeli arduino uno untuk set...

Cara Membuat Launcher Aplikasi di Ubuntu

Jika kita menginstall suatu aplikasi di Ubuntu menggunakan software center atau via ppa, secara otomatis Launcher aplikasi tersebut akan ditambahkan pada menu utama Applications . Namun kelemahan dari Software Center atau PPA terkadang aplikasi yang kita install adalah bukan versi terbaru ( biasanya versi lama tergantung repository), lalu akhirnya demi menginstall aplikasi terupdate terbaru kita harus mendownload paket aplikasi terbaru secara manual (biasanya compressed file berformat .zip, .tar.gz, .tar.bz2, .tar, dll. ) yang harus kita extract terlebih dahulu. Dan setiap kali menjalankan suatu aplikasi kita harus secara manual mengakses folder file kemudian menjalankan file programnya. (Huft, sangat melelahkan bukan? -_-' ) Lalu bagaimanakah cara membuat shortcut aplikasi agar muncul di menu utama? Layaknya aplikasi dari Software Center. Sebenarnya cukup simple namun sangat bermanfaat :D. Caranya buatlah file berekstensi .desktop di dalam folder /usr/share/applica...

Mengatasi Eclipse Eror di Elementary OS

Pada artikel yang singkat kali ini, saya akan berbagi masalah yang saya temui ketika saya sedang menginstal Eclipse (software IDE untuk koding pemrograman Java) di sistem linux Elementary OS. Jadi bermula ketika setiap saat saya menjalankan eclipse, sistem Elementary OS menjadi sangat lambat dan freeze, sampai akhirnya sistem saya shutdown secara paksa dengan tombol power. Saya penasaran kenapa dengan eclipse yang saya install ini, padahal rencananya saya ingin melanjutkan belajar java. Sempat beberapa hari saya biarkan, tidak menggunakan eclipse lagi karena sebelumya saya telah bermigrasi ke Android Studio untuk pemrograman Android. Hingga terbesit untuk mencari solusinya di mbah Google, akhirnya ketemu juga di forum coding, forum yang penuh pertanyaan dimana otak sudah stack .yah http://stackoverflow.com :D Pertanyaan yang diajukan tepat sekali dengan masalah yang saya alami, ada jawaban dari salahsatu user yang ternyata dapat mengatasi problem ini. Namun sayangnya jawaban t...